SKIMMING
Baru-baru ini dihebohkan dengan pemberitaan di media masa di Kota Batam bahwa ada puluhan nasabah sebuah Bank di Batam Kepulauan Riau yang mengaku kehilangan sejumlah uang dari rekening tabungannya. Para korban yang mayoritas adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintahan Kota Batam. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, diketahui para nasabah yang melakukan pelaporan, diduga menjadi korban skimming atau pencurian data menggunakan alat khusus yaitu skimmer yang dilakukan melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Kota Batam, Kepri. [1]
Berita tentang Skimming atau pencurian data menggunakan alat khusus yaitu skimmer bukanlah hal yang baru. Sering kita mendengar dan membaca berita tentang kasus skimming ini. Semakin canggih kemananan yang diterapkan oleh pihak Bank semakin canggih pula teknologi yang dilakukan oleh pihak skimmer. Setiap perkembangan teknologi terbaru pasti ada celah keamanan atau bug dari teknologi tersebut.
Apa itu SKIMMING ?
Seperti yang sudah disampaikan diatas bahwa skimming itu adalah pencurian data dengan menggunakan alat khusus yang di skimmer dan aksi pencurian data ini sering mengincar para nasabah bank. Tindak pencurian data ini mencuri informasi data di kartu ATM, baik debit atau kredit. Skimming adalah jenis penipuan yang masuk ke dalam metode phising. Metode ini dilakukan dengan cara mencuri data penting orang lain. Kejahatan ini pertama kali teridentifikasi pada 2009 silam di Woodlands Hills, California [2].
Skimmer dirancang menyerupai mulut slot mesin ATM sehingga sulit untuk mengidentifikasinya secara sekilas. Ketika kartu dimasukan ke mesin ATM atau Electronic Data Capture (EDC), skimmer akan langsung merekam informasi dari kartu tersebut. Bukan cuma itu, secara bersamaan, kamera tersembunyi yang telah diletakan pelaku turut merekam ketika korban mengetikan PIN kartunya di keyboard mesin ATM. Dari data yang telah diperoleh tersebut, pelaku bisa dengan mudah menduplikat kartu korban dari alat skimmer ke kartu lain yang masih kosong. Kalau sudah begini, pelaku leluasa untuk menguras isi saldo korban atau menghabiskan sisa limit yang ada di kartu kredit korban. [2]
Cara Menghindari SKIMMING.
Untuk itu nasabah Bank harus lebih berhati-hati sewaktu mengambil uang di ATM. Berikut ini adalah hal-hal perlu diperhatikan oleh nasabah bank untuk menghindari jangan sampai terkena SKIMMIN diantaranya :
- Pastikan tidak ada kejanggalan pada mesin ATM atau EDC.
- Periksa mulut ATM dan pastikan tidak ada benda asing apa pun.
- Sebaiknya lakukan transaksi di mesin ATM yang dijaga ketat, seperti dilengkapi dengan pencahayaan, CCTV, dan satpam.
- Sebaiknya lakukan transaksi di ATM kantor cabang resmi bank penerbit ATM Anda.
- Jangan memberi informasi kartu ke sembarang orang atau menandatangani slip transaksi kosong.
- Buatlah nomor PIN menggunakan kombinasi angka yang kuat dan lakukan pengubahan PIN secara berkala.
- Bertransaksi secara cardless atau transaksi online melalui mobile banking dan sebagainya.
- Laporkan kejadian yang dialami ke call center resmi bank Anda.
- Pihak bank akan memblokir kartu ATM yang terlanjur kena skimming sehingga tidak dapat disalahgunakan pelaku.
- Pihak bank akan menelusuri apa yang terjadi pada transaksi di rekening dan memastikan apakah memang terjadi skimming atau tidak.
- Jika memang terbukti nasabah telah menjadi korban skimming, pihak bank akan mengambil langkah selanjutnya sesuai kebijakan masing-masing.
Referensi :
No comments:
Post a Comment